Alam bumi pertiwi ini adalah anugerah Tuhan yang teramat indah. Kita patut bersyukur dapat menikmati indahnya alam ini yang sebenarnya milik anak cucu kita. Kita hanya sebagai peminjam dan harus dapat menjaganya dan mengembalikannya secara utuh.
Seringkali kita mendengar dan melihat adanya kerusakan alam ulah dari tangan - tangan serakah. Apa jika kita sudah merusaknya kita merasa bangga? Apakah lingkungan rusak berdampak baik bagi kita? Tidak, tidak ada dampak baiknya, justru sebaliknya. Lingkungan yang rusak sangat berdampak buruk bagi kita, apalagi jika yang rusak adalah hutan. Hutan merupakan kunci seluruh alam. Jika hutan tidak ada, apa kita bisa hidup? Jika hutan tidak ada, apa tata guna air dan udara dapat berjalan lancar? Tidak. Selain untuk mengatur tata guna air dan udara, hutan juga berfungsi sebagai :
- Paru - paru dunia, hutan merupakan penghasil oksigen dan menyerap karbondioksida sehingga suhu bumi terkendali.
- Tempat hidup flora & fauna yang menjadi sumber makanan dan obat-obatan pada saat ini dan masa yang akan datang.
- Sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar hutan dari produk yang dihasilkannya.
- Mencegah terjadinya erosi / pengikisan karena air hujan tidak langsung jatuh ke tanah dan mengikis tanah-tanah subur.
- Reboisasi / penanaman kembali, setelah kita menebang hutan kita harus menanaminya kembali untuk mencegah hutan gundul sehingga ekosistem hutan tetap terjaga.
- Tebang pilih tanam, kita harus selektif memilih tanaman yang akan ditebang namun setelah menebangnya kita harus tetap menanaminya kembali agar ekosistem hutan tetap terjaga.
- Menghemat penggunaan kertas dan melakukan daur ulang kertas, pembuatan kertas dari kulit kayu membuat hutan90 sering ditebang madddddddka untuk menanggulanginya kita harus menghemat kertas dan melakukan upaya daur ulang kertas.
Jadi kesimpulannya, kita harus melestarikan hutan untuk anak cucu kita agar tetap dapat menikmati indahnya alam lukisan sang Maha Kuasa.